Latar Belakang Sejarah Konflik Palestina – Israel
Konflik Palestina – Israel menurut sejarah sudah 31
tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria
dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan
(Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Sampai sekarang
perdamaian sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi
ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya dengan
Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri.
## hasil editan tulisan sebelumnya, karena ada koreksi
Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya
membuka pemahaman kita mengenai latar belakang sejarah sebab terjadinya
konflik ini.
*2000 SM – 1500 SM*
Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s.
(bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s.
yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya’qub A.s. alias Israel (Israil,
Qur’an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak
7 orang12 orang ##. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil
dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang
baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara
kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya’qub A.s. beserta
saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan
Israel (Nabi Ya’qub A.s.) membesar.
*1200 SM – 1100 SM*
Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di
gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada
Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika
bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir
menyeberangi Laut Merah.
Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata:
“Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya
selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena
itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu
berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.”
-(QS 5:24)-
Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina.
Belakangan
agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu
marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda,
dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah
airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.
## Sulit mengetahui asal-usul penyebutan nama Yahudi, apalagi
dinisbatkan kepada Yehuda. Di dalam Perjanjian Lama, kata “Yahudi” baru
mulai ditemukan pada kitab Ezra. Sedangkan pada kitab-kitab sebelumnya
hanya disebut anak-anak Israel atau Bani Israel. Di dalam Alquran atau
Hadits sendiri anak keturunan Nabi Ya’qub disebut Bani Israil, sedangkan
penyebutan “Yahudi” lebih sering bermakna golongan yangdimurkai Allah,
dien (atau jalan hidup seperti Nasrani, Sabiin, Majusi dan Islam)
*1000 SM – 922 SM*
Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur’an)
dari Filistin. Palestina berhasil direbut. Daud kemudian menjadi raja
menggantikan Raja Thalut. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi
sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap
memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja
Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (sungai Nil dan Eufrat) dan
Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya, Nabi
Sulaiman A.s.
*922 SM – 800 SM*
Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang
berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni
bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan Selatan bernama
Yehuda beribukota Yerusalem.
*800 SM – 600 SM*
Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka
kerajaan tersebut dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan
kerajaan Asyiria.
“Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian
dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi
setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak
diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka
dustakan atau mereka bunuh.”
-(QS 5:70)-
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
*600 SM – 500 SM*
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia .
Dalam Injil Kitab Raja-raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak
mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir dari Yerusalem dan
dipenjara di Babylonia .
*500 SM – 400 SM*
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.
*330 SM – 322 SM*
Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan
hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi
bahasa resmi Israel. Penulisan Injil dalam bahasa Yunani bukan karena
bahasa resmi Israel yang pada saat itu dijajah oleh Romawi. Melainkan
penulis dan penyebar Injil, Paulus, memang orang romawi yang berbahasa
yunani.
*300 SM – 190 SM*
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
*1 – 100 M*
Nabi Isa A.s. lahir. Nantinya akan ada penghembusan isu bahwa Nabi Isa
merupakan pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Riil-nya Nabi Isa
tidak membangun gerakan melawan penguasa Romawi, justru isu tersebut
dihembuskan oleh para Rabbi Yahudi yang tidak suka ajaran puritan
(kembali ke Taurat asli) yang dibawa oleh Nabi Isa. Pilatus sendiri
menyalib Nabi Isa atas desakan para Imam yang cemburu kepada Nabi Isa.
Mengapa? karena Pilatus tidak beragama Yahudi sehingga hukuman untuk
orang Yahudi haruslah ditentukan oleh orang Yahudi sendiri.
*100 – 300 *
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan
area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora
ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah
kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya
Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan
sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
*313 *
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.
*500 – 600*
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di
Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke
daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia .
*621*
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra’ dari masjidil Haram
di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi’raj ke
Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem
sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa
dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram
di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi
kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka’bah di masjidil Haram,
Makkah.
*622*
Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang
selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa
Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan
“Piagam Madinah”.
*626*
Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti
melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat
mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.
*638*
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina
dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk
Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan
khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.
*700 – 1000*
Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di
dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang
sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia Islam yang sesungguhnya
adalah orang Yahudi.
*1076*
Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan
kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat),
pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan
mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M
sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam
yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.
*1529*
Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/ imperialisme
serta membalas reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung
Wina, namun gagal. Tahun 1683 M kepungan diulang, dan gagal lagi.
Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada jumlah
dan perlengkapannya.
“… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya
jumlahmu, maka jumlahyang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu
sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu
lari ke belakang dan bercerai-berai.”
-(QS 9:25)-.
*1991, Maret*
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.
*1995*
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di
Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang
shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun
wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan
Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat
Israel dengan bom “bunuh diri”. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian
yang tidak adil itu. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel
sebagai “ Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa
hidup damai).”
*1996*
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai
kanan, yang berarti kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu
mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya
negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di dalam
Israel . Ia bahkan ingin menunggu/menciptaka n kontelasi baru (pemukiman
Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan
Yordania) untuk sama sekali membuat perjanjian baru.
AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang
ditetapkannya. Namun karena lobby Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill
Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab untuk
“mengingatkan” si “anak emasnya” ini. Maka sikap negara-negara Arab
tiba-tiba kembali memusuhi Israel . Mufti Mesir malah kini memfatwakan
jihad terhadap Israel .
Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba
“aktif” menjadi penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan
masing-masing dalam rangka menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka
juga tidak rela kalau AS “jalan sendiri” tanpa bicara dengan Eropa.
*2002 – Sampai sekarang*
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang
diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat
pada 17 September 2002 . Israel juga telah menerima peta itu namun
dengan 14 “reservasi”. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah
rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana
Menteri Ariel Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel
menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh “kehadiran sipil dan
militer yang permanen” di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana,
dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan “mengawasi dan mengawal
kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol
eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan
militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.
Pemerintah Israel berpendapat bahwa “akibatnya, tidak akan ada dasar
untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan,” sementara
yang lainnya berpendapat bahwa, apabila pemisahan diri itu terjadi,
akibat satu-satunya ialah bahwa Israel “akan diizinkan untuk
menyelesaikan tembok – artinya, Penghalang Tepi Barat Israel – dan
mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini.
Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di
Israel, Ehud Olmert – yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri
Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan tetap karena sakit –
berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk
menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai
hak-hak kaum minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk mencapai perdamaian
yang kekal dan pasti dengan
bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia
berkompromi untuk perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus
fleksibel dengan posisi mereka. Ia menyatakan bahwa bila Otoritas
Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara Israel,
maka Israel “akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri” dan secara
langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini
sebagian besar tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk
bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.
Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke
Gaza (27/12/2008), sudah terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua
belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel menutup
tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga
pasokan bahan baker minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat
pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.
Sumber:
milis FUSI-FTUI
Rujukan:
http://sabdaweb. sabda.org/ bible/
http://alkitab. otak.info/
http://quran. al-islam. com/ind/
http://hadith. al-islam. com/bayan/ Tree.asp? Lang=ind
Bacaan:
http://media. isnet.org/ antar/etc/ Yahudi.html
http://id.wikipedia .org/wiki/ Yahudi
http://en.wikipedia .org/wiki/ Who_is_a_ Jew%3F
http://hotarticle. org/pengubahan- taurat-oleh- yahudi/